Senin, 09 Januari 2017
Klien Anda Revisi Terus? Yuk, Desainer Grafis Lakukan Hal-Hal Ini
Bagi desainer grafis, berhubungan langsung dengan klien adalah sebuah kehaurusan, karena pada saat inilah Anda mengetahui apa yang diinginkan klien terkait dengan desain grafis apa yang ingin dibuat. Dalam kondisi ini, biasanya klien memaparkan semua keinginannya dan Anda sebagai desainer bertugas untuk menbuat apa saja 'wish list' nya yang nantinya akan dituangkan dalam grafis.
Berbicara tentang klien, pastinya Anda selalu merasakan memiliki klien yang selalu meminta revisi terkait dengan desain apa yang akan diinginkan. Revisi ini biasanya muncul karena klien merasa tidak puas dengan desain yang dibuat, memang jika dilihat secara kasat mata ini cukup wajar, namun apa jadinya jika klien tersebut meminta revisi sepanjang waktu? tentu membuat jemu dan kesal, bukan?
Kali ini, kami ingin memberikan cara terkait dengan membatasi revisi desain grafis yang diminta oleh klien. Bagaimana caranya? simak tipsnya berikut ini.
Jalin Hubungan Sehat
Memulai hubungan sehat dengan klien adalah satu dari lima cara membatasi revisi desain yang selalu mengalir. Anda sebaiknya tidak berpikir hanya untuk menyelesaikan proyek tersebut secepatnya lalu mendapatkan bayaran.
Saat Anda hanya memikirkan menyelesaikan pekerjaan secepat-cepatnya dan uang, Anda akan stres. Anda akan merasa jengkel dan frustrasi ketika klien meminta revisi, bahkan saat revisi tersebut sebenarnya diperlukan. Jadi, mulailah hubungan yang sehat dengan klien dan mengembangkan pola pikir positif agar bisa terus berkomunikasi dan menjadikan revisi sebagai jembatan untuk saling mengerti satu sama lain.
Desainer Sekaligus Konsultan
Beberapa klien yang menggunakan jasa Anda mungkin termasuk baru, artinya ini adalah kali pertama mereka terlibat dalam proyek yang menggunakan jasa seorang desainer grafis. Mereka kemungkinan tidak punya petunjuk mengenai bagaimana untuk memulai, jadi mereka terus saja menambahkan permintaan-permintaan baru atau tak henti meminta perubahan-perubahan.
Namun, tentu saja, Anda bisa menghindari situasi seperti itu dengan tidak hanya menjadi desainer grafis mereka, tetapi juga konsultan mereka. Anda tahu lebih banyak dari mereka, biarkan mereka tahu apa yang Anda pikirkan dan apa yang telah mereka lalaikan. Berargumen lah secara profesional agar mereka mengerti maksud dari desain grafis secara keseluruhan.
Buatlah Sangat Jelas Di Awal
Cara lainnya untuk menyelamatkan Anda dan para jasa desain logo dari klien yang meminta revisi terus menerus adalah dengan memiliki kesepakatan di awal pertemuan untuk membatasi berapa kali Anda menerima revisi. Selain itu, buatlah proyek tersebut dengan jelas di awal dan catat apa saja yang klien inginkan agar Anda tidak melulu mendapatkan revisi secara bertubi-tubi dari mereka.
Cerdas Dalam Memilih Kata
Empati adalah sebuah kata yang penting untuk diingat saat Anda berkolaborasi dengan seorang klien. Ada banyak kasus berbeda mengapa klien meminta revisi. Ini contohnya. Jika klien meminta revisi desain logo lagi, Anda boleh menolaknya dengan mengatakan sesuatu seperti ini “Saya mengerti apa maksud Anda. Berdasarkan pengalaman saya, kedua warna ini tidak cocok jika digabungkan bersama. Logo Anda akan terlihat lebih profesional seperti ini. Bagaimana menurut pendapat Anda?” Cara seperti ini biasanya bisa meluluhkan hati klien dan lebih menerima masukan berdasarkan pengalaman yang Anda pernah miliki.
Percaya Diri Dalam Pekerjaan
Saran terakhir, selalu percaya diri. Saat klien menginginkan sesuatu dan Anda tahu itu salah atau hasilnya kurang bagus jika dilakukan, jangan takut untuk memberitahu mereka. Beritahu mereka bahwa ide mereka mengerikan, tapi tentu saja jangan dikatakan dengan tajam seperti itu. Katakan dengan sopan dan penuh percaya diri.
Jika tidak Anda beritahu kepada klien dan Anda memilih untuk mengikuti mereka, Anda akan menghancurkan pekerjaanmu dan reputasimu akan rusak pada akhirnya. Dan, imbasnya pula adalah klien merasa tidak puas dengan hasil kerja Anda. Tentu Anda tidak ingin mengalaminya, bukan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar