Rabu, 29 Maret 2017
Ikuti Tips Ini Agar File Desain Tersimpan Dengan Baik
Ketika Anda berada dalam proyek yang mendekati deadline, keadaan menjadi lebih kacau, termasuk dalam hal klasifikasi file. Benarkah? Tentu, ini sering terjadi karena file bisa jadi file tersimpan random dan Anda lupa akan hal tersebut.
Beberapa desainer mengalami kendala dalam mengatasi masalah seperti ini, apalagi jika proyek yang ditangani cukup banyak. Ada juga yang berniat untuk membereskan semuanya esok hari setelah proyek yang sedang ditangani selesai, tetapi niatan itu pupus begitu saja karena isi hard disk sudah terlanjur berantakan. Kebiasaan remeh seperti ini jika Anda mau menyadari ternyata bisa menjadi hal yang rumit kalau sudah terlanjur mengakar.
Lantas, bagaimana cara mengatasi hal ini? tenang, karena mungkin tips berikut ini bisa membantu Anda dalam mengatasinya.
1. Namai File dengan Benar
Dengan melakukan hal ini, paling tidak waktu dan tenaga Anda tidak akan terbuang sia-sia, misalnya ketika Anda lupa lokasi file yang ingin Anda cari tetapi nama file Anda sudah benar, tinggal manfaatkan kolom pencarian saja, dan, voila!
2. Atur Struktur File
Pernahkah klien Anda meminta file proyek yang sudah Anda selesaikan berbulan-bulan lalu? Apakah Anda merasa kesulitan mengabulkan permintaan tersebut? Keadaan semakin genting ketika Anda sendiri lupa proyek macam apa itu.
Usahakan berkas digital Anda selalu terklasifikasikan dengan baik, entah klasifikasinya berdasarkan kategori klien, proyek, atau tanggal. Ketika diminta untuk mengirim ulang, Anda tidak perlu gelagapan berkat struktur penyimpanan file yang apik.
3. Konsisten
Dilansir situs jasa desain grafis yaitu skystardigital.com, buatlah sebuah pakem nama file yang bisa memudahkan Anda dan pakailah seterusnya. Sebagai contoh, Anda bisa menambahkan kata ‘PROOF’ pada tiap file yang disetorkan pada klien Anda sebagai contoh (proof). Begitu juga dengan file yang sudah siap cetak (print), Anda bisa saja membubuhkan kata 'PRINT', dan seterusnya.
4. Amankan Kontrak
Saatnya mulai lebih peduli terhadap setiap kontrak yang Anda terima. Jangan hanya menumpuk dan mengumpulkannya saja, ada baiknya kalau tiap lembar kontrak tersebut dikonversi menjadi versi digital, kemudian disimpan pada folder khusus. Jika terjadi hal yang tidak Anda kehendaki perihal proyek dengan klien di kemudian hari, kontrak kerja tersebut masih ada dan bisa 'bersaksi' untuk Anda.
Itulah beberapa tips dalam menyimpan file desain. Memang hasilnya tidak terlalu signifikan, namun tentu hal sederhana seperti ini bisa mengangkat image Anda sebagai desainer profesional dan pribadi yang rapi di depan klien Anda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar