Pertanyaan semacam "apa perbedaan seni dan desain?" seringkali menyeruak di pikiran kita. Namun jarang sekali ada yang bisa menyediakan jawaban yang mudah dicerna dan objektif serta jelas dari pertanyaan tersebut, meskipun faktanya seni dan desain adalah hal yang berkaitan namun berbeda.
Ada yang bilang bahwa seniman yang baik adalah yang mengerti desain dan desainer yang berkualitas ialah yang memasukkan unsur seni dalam desainnya. Desain adalah seni yang disiplin. Oleh karena itu, keterkaitan antara seni dan desain memang sangat erat.
Menurut CreativeBloq.com yang dilansir situs jasa pembuatan company profile, setidaknya ada beberapa poin yang membedakan seni dan desain. Simak informasinya!
Produk Akhir
Tugas seniman dan desainer memang sama-sama membuat produk visual, secara sederhananya, namun hasil dari karyanya bisa dibilang berbeda. Seniman cenderung menjadi produsen barang yang memanjakan mata penikmat seni. Produk seniman yang sering kita temui di pasaran seperti gambar di atas kanvas, mural, kartun, dan lain-lain.
Sedangkan desainer membuat visualisasi yang bertujuan sebagai media komunikasi dan juga bisa menunjang produksi. Desainer juga tak jarang bekerja dalam tim untuk menghasilkan sebuah produk yang nantinya akan dipakai khalayak ramai, seperti software, laptop, furnitur, dan lain-lain.
Tingkat Keahlian
Keahlian kerap didefinisikan sebagai kemampuan untuk membuat produk. Seniman yang sudah berpengalaman itu sudah bisa dikategorikan sebagai seorang ahli, karena tanpa keahlian yang mumpuni, karya mereka tidak akan ada bedanya dengan gambar seniman pemula. Sedangkan desainer di sisi lain, tidak terlalu membutuhkan keahlian tertentu untuk 'menjual' idenya seperti seniman. Dengan keahlian berkomunikasi dan problem solving, desainer sudah bisa menghasilkan sesuatu yang berharga dibidangnya.
Interaksi dengan Orang Lain
Dasarnya, desainer membuat produk yang bisa melibatkan orang lain dalam interaksi. Interaksi, bagi desain, adalah hal yang sangat fundamental dan kebanyakan desainer memberikan solusi dari masalah yang dialami oleh orang banyak. Sementara seniman seringkali pasif dan terbatas pada visual semata, sehingga interaksi yang bisa dilakukan dengannya bisa hampir dibilang tidak ada.
Sistem Produksi
Bukan sebuah keanehan jika sebuah lukisan dari seniman kerap dibanderol mahal. Selain untuk menghargai kerja keras dan waktu yang dihabiskan oleh seniman tersebut, si pembeli, yang biasanya seorang kolektor, ingin menebus orisinalitas ide dan eksekusinya. Desain, malah sebaliknya. Setiap desain yang dibuat berorientasi pada produksi masal. Jumlah produk elektronik, aplikasi, atau interior yang terjual pun sangat dipengaruhi oleh konsep desain di dalamnya. Untuk mengurangi biaya produksi, maka produksi masal bagi produk desain menjadi solusi.
Kesimpulannya, tidak ada yang lebih baik antara seni dan desain. Keduanya adalah hal kompleks dan berharga yang saling melengkapi dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar