Minggu, 07 Mei 2017

Tidak Semua Permintaan Klien Harus Diterima, Inilah Seni Dalam Menolaknya


Menjadi seorang pekerjaa baik itu pekerja tetap maupun freelance pasti sering berkutat dengan klien, karena tanpa mereka bisnis atau jasa yang Anda jalankan tidak akan berkembang dengan maksimal. Ibaratnya, klien adalah sumber kehidupan dan oasis bagi bisnis yang Anda jalankan.



Berbicara tentang klien, dilansir situs jasa company profile ada kalanya permintaan mereka terdengar tidak masuk akal dan cukup aneh-aneh. Anda pasti sering bertemu dengan jenis klien seperti ini.  Jika hal seperti itu terjadi maka Anda berhak menolak permintaan klien. Ingatlah, bahwa Anda tidak perlu terus mengiyakan permintaan mereka karena terkadang jika permintaannya cukup aneh dan diluar akal sehat, maka Anda harus dengan tegas menolaknya.

Tetapi, bagaimanakah cara menolak permintaan klien tanpa menyakiti perasaannya dan kerjasama yang terjalin tetap lancar? ini dia beberapa seninya yang bisa Anda lakukan.

1. Ketika Permintaan Klien Tidak Etis dan Kurang Sopan

Dengarkanlah permintaan klien dengan baik hingga benar-benar mengerti apa yang diinginkannya. Jika apa yang dimintanya berlawanan dengan nilai-nilai yang Anda pegang teguh selama ini, maka Anda boleh menolaknya. Jelaskan alasan Anda pada klien dan hindari penggunaan kalimat yang menghakimi.

2. Ketika Permintaan Klien Tidak Sesuai dengan Perjanjian Awal

Biasanya, kerjasama klien dengan Anda didasari pada perjanjian yang sudah dibangun diatas materai. Jika perjanjian ini sudah diluar konteks yang dibuat, maka Anda harus segera menindaklanjutinya. Jelaskan pada klien dimana letak ketidaksesuaian kerja yang terjadi. Hindari prasangka buruk pada klien karena telah mengabaikan kepentingan Anda.

3. Ketika Klien Membayar dengan Harga yang Tidak Sesuai dengan Usaha Anda Memenuhi Seluruh Permintaannya

Jelaskan tentang tingkat kesulitan dari proyek yang Anda kerjakan, berapa banyak waktu dan tenaga yang Anda korbankan. Jelaskan pula harga yang ada di pasaran. Ingat, Anda perlu menyampaikannya secara objektif.

Sebenarnya, hal semacam ini dapat dicegah dari awal sejak negoisasi harga dilakukan. Maka dari itu, pikirkanlah hal-hal yang dapat membuat negoisasi awal dapat didiskusikan kembali, seperti kerja di akhir pekan, revisi yang terus menerus, pemajuan tenggat waktu, dan lain-lain.

4. Permintaan Klien yang Tidak sesuai dengan Kemampuan Anda

Jika Anda ditawari pekerjaan yang menurut Anda cukup berat, entah karena keterbatasan kemampuan, keterbatasan waktu ataupun keterbatasan alat, maka ungkapkanlah dengan jujur pada mereka. Jangan malu untuk mengakui hal-hal yang belum bisa kita lakukan. Anda baru boleh merasa malu jika proyek yang Anda kerjakan tidak berakhir dengan baik.


Bagaimana menolak klien terkait dengan kerjasama yang Anda jalankan agar tidak berakibat negatif?

Sampaikan Penolakan Anda dengan Kalimat yang Santun

Usahakan untuk menyampaikan penolakan Anda dengan santun dan rendah hati. Jangan sampaikan penolakan dengan kalimat seperti ini: “Saya sudah menulis ratusan artikel, dan harga yang Anda tawarkan adalah yang paling rendah” atau “Anda pikir saya ini Superman? bisa mengerjakan semuanya dalam semalam!”.

Anda dapat mencoba untuk menyampaikan penolakan dengan kalimat yang santun, misalnya dengan mengubah atau mengganti kata ‘tidak’ dengan kata lainnya yang kesannya lebih positif, seperti “Meski saya kurang paham mengenai desain grafis, projek yang Anda tawarkan terdengar menarik”.

Berikan Pendapat, Masukan, atau Alternatif Lain

Ada kalanya klien tidak benar-benar mengerti apa yang harus dilakukan untuk membuat sebuah proyek berhasil. Karena itulah mereka mencari Anda untuk membantu mereka. Dalam hal ini, ada baiknya jika Anda dapat memberikan pendapat juga masukan solutif demi kemajuan proyek yang sedang dikerjakan. Jadi, yang Anda lakukan tidak melulu soal pengerjaan dan teknis, melainkan juga sebagai teman bicara klien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar