Rabu, 31 Mei 2017

Info Desain Grafis : Perkembangan Dan Sejarah Swiss Style


Swiss merupakan salah satu di daratan Eropa yang terkenal dengan coklatnya. Terletak diantara pegunungan Alpen, Swiss termasuk negara yang kaya akan sejarah dan juga negara ini memiliki kontribusi yang sangat besar dalam perkembangan sejarah desain grafis.



Tahun 1950-an merupakan awal mula pergerakan desain grafis yang menampilkan gaya tertentu muncul dan berkembang di Swiss. Sebuah gaya desain grafis yang mudah dikenali karena menekankan pada kejelasan informasi, komposisi yang objektif dan rasional serta elemen tipografi yang dominan. Selanjutnya gaya tersebut semakin meluas, disebarkan dan diciptakan oleh seniman di seluruh dunia mulai sekitar tahun1970-an.

Dilansir jasa company profile, pada awal perkembangannya, gaya tersebut banyak menggunakan elemen tipografi sebagai elemen yang paling dominan. Tidak mengherankan jika gaya tersebut kemudian dinamakan International Typographic Style atau disebut juga Swiss style.

Salah satu perintis Swiss style atau Swiss design yang sangat berpengaruh adalah Josef Müller-Brockmann. Beliau merupakan desainer grafis Swiss yang berperan besar dalam  mempopulerkan penggunaan grid system dalam desain grafis.

Salah satu bukti peran besarnya, pada tahun 1958 - 1965 beliau mendirikan sekaligus menjadi co-editor jurnal tiga bahasa Neue Grafik (New Graphic Design) yang menyebarkan prinsip Swiss design secara internasional.

Apa yang membedakan Swiss design dengan gaya desain lainnya? Beberapa ciri menonjol yang dapat dikenali dari Swiss design yaitu penggunaan grid matematis untuk menciptakan struktur yang teratur dan utuh, layout yang asimetris, penggunaan fotografi daripada ilustrasi, huruf sans serif terutama Helvetica dan Akzidenz Grotesk.

Sebagai pengaruh dari arsitektur modern dan desain industrial yang memperjuangkan prinsip "bentuk mengikuti fungsi", Swiss design lebih banyak menekankan pada penggunaan elemen visual yang minimal seperti tipografi dan layout isi daripada tekstur dan ilustrasi.

Berpijak pada prinsip Swiss design, seniman grafis dapat bereksperiman dengan menciptakan pola geometris yang abstrak, kombinasi warna yang tidak biasa, manipulasi teks, dan visual abstrak yang menarik perhatian untuk menyampaikan tujuannya secara jelas.

Bagi mereka yang berprinsip pada Swiss design, penambahan elemen yang tidak perlu tanpa mengeksplorasi potensi elemen tersebut dianggap sebagai suatu hal yang percuma. Itulah kenapa Swiss design lebih menonjolkan pada tipografi sebagai elemen komunikasi yang efisien.

Sampai saat ini, gaya desain tersebut masih terus digunakan, seperti yang terlihat dalam karya-karya Experimental Jetset, studio desain grafis yang berdiri tahun 1997 dan berbasis di Amsterdam. Dalam menghasilkan karya, mereka banyak terinspirasi oleh Wim Crouwel, salah satu desainer grafis Belanda yang dikenal karena karya grafisnya yang berbasis pada grid dan tipografi yang berakar dari International Typographic Style.

Berawal dari elemen visual yang minimal, Swiss design mengajak kita untuk lebih memahami, mendalami, dan merenungkan kembali tentang pentingnya kesederhanaan dalam sebuah desain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar