Senin, 13 Februari 2017

Fungsi Utama Dari Warna CMYK dan RGB Dalam Membuat Desain


Sebuah grafis yang dibuat oleh para desainer maupun jasa desain logo tidak lepas dari warna. Selain memberikan efek menarik , warna juga bisa menampilkan efek colorful dan membuat grafis yang dibuat tidak monoton.


Dalam teori warna, terdapat banyak sekali macam-macam warna dan juga istilah-istilahnya juga, salah satunya ialah warna CMYK dan RGB dimana keduanya merupajan dua komponen penting dalam teori warna dan juga dalam bidang grafis, dimana keduanya sangat sering digunakan oleh para desainer.

Dua komponen ini menjadi dasar dalam membentuk warna – warna lain. Sebelum membuat suatu desain, desainer harus menentukan terlebih dahulu desain tersebut akan dicetak atau hanya dipresentasikan melalui media monitor.

Mengapa hal tersebut harus dilakukan oleh desainer? Karena warna CMYK dan RGB akan menghasilkan hasil yang berbeda ketika ditampilkan dalam bentuk visual di monitor dan ketika dicetak. Lalu bagaimana cara mengatasi perbedaan ini? Check it out!


Langkah pertama adalah dengan mengetahui perbedaan dari warna CMYK dan warna RGB. Warna CMYK merupakan singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Warna CMYK seringkali digunakan untuk percetakan karena tinta di percetakan terdiri dari warna Cyan, Magenta, Yellow, dan Black .

Warna CMY sendiri masih memantulkan sedikit warna – warna di RGB. Warna Cyan memantulkan warna Red atau Merah. Warna Magenta memantulkan warna Green atau Hijau dan warna Yellow memantulkan warna Blue atau Biru. Pantulan tersebut tidak diinginkan, disebut juga dengan hue error. Untuk menyiasatinya maka diberikan warna Black atau yang disebut Key dalam warna CMYK agar tiap komponen warna menjadi lebih pekat dan tidak memantulkan hue error tadi.

Sedangkan warna RGB merupakan warna Red, Green dan Blue. Ketiga warna ini menghasilkan kecerahan warna yang lebih cerah daripada warna CMYK. Karena itu, warna RGB sangat baik digunakan untuk presentasi visual di monitor. Bagi para desainer grafis, warna RGB lah yang paling sering digunakan. Namun, bagi mereka desainer grafis yang memiliki peminatan di bagian percetakan akan lebih sering memakai warna CMYK.

Bagaimana jika file sudah dalam bentuk RGB? Jika Anda para desainer sudah berada di tempat printing atau percetakan, berarti kalian harus menerima risiko turunnya warna jika diprint. Jika belum, kalian bisa merubah format file dari RGB ke CMYK.


Hampir semua aplikasi khusus desain dapat merubah format warna dari RGB ke CMYK jadi hasil untuk diprint juga akan lebih baik daripada diprint dengan format RGB. Nah, mulai sekarang, kalau mau print hasil desain kalian, pastikan kalian gunakan warna CMYK ya, karena jika dilihat lebih jauh warna CMYK lebih memiliki efek printing baik saat Anda akan mencetak grafis yang dimiliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar