Rabu, 01 Februari 2017

Hal-Hal Yang Harus Diwaspadai Seorang Desainer Grafis



Desain grafis bukan profesi yang lazim di masyarakat kita. Kebanyakan orang akan mengernyitkan dahi dan menjadi bingung ketika mendengar kata "desain grafis". Memang, jika disandingkan dengan banker bahkan dengan jasa desain company profile, semua orang masih awam dengan pekerjaan desain grafis.


Bukan hanya itu, sebagian orang lagi akan menganggap aneh para pelakunya, biasanya cenderung eksperimentalis dan suka kerja malam tak ubahnya seorang satpam. Sehingga wajar ketika apresiasi terhadap output para desainer grafis pun merosot tajam dari hari ke hari.

Beruntungnya, di tengah masalah itu semua, jumlah peminat yang ingin terjun di bidang ini tidak pernah surut bahkan semakin banyak, karena terbukti pekerjaan ini bisa menjanjikan dan memiliki rentang waktu yang cukup lama, seiring dengan semakin berkembangnya teknologi di era digital saat ini.

Namun, Anda harus waspada sebelum melangkah lebih jauh untuk menggeluti bidang desain grafis ini karena terdapat banyak resiko yang siap menghadang Anda. Apa saja? simak ulasannya.



1. Jomblo Forever

Apakah cuma desainer grafis yang mengalami hal ini? tidak juga! namun desainer cukup berpeluang untuk mendapat gelar ini. Disaat cewek-cewek histeris sama boyband, musisi dan olahragawan, seorang desainer malah tenggelam dalam dunianya sendiri. Lagipula, desain grafis merupakan jenis pekerjaan yang banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan (indoor), sehingga terkesan eksklusif, menyendiri, dan kesepian.

Wow, apakah itu bisa terjadi? tentu saja. Namun tenang, Anda bisa saja menghindarinya dengan memperbanyak interaksi dengan sekitar dan boleh juga mementingkan prioritas pribadi Anda saat ada waktu luang untuk sekedar mencari tambatan hati.

2. Emosi Yang Tidak Stabil

Pelanggan adalah raja, kutipan jadul ini masih berlaku di satu sisi. Memahami pemikiran klien, cukup sulit memang terlebih jika mereka sudah meminta banyak permintaan terkait desain seperti apa yang diinginkan. Dan jika itu sudah terjadi, maka desainer grafis harus pintar-pintar dalam mengolah emosi dan suasana hati. Bisa saja, emosi mereka langsung tidak stabil, terlebih jika sudah berhadapan dengan client yang bawelnya minta ampun.

3. Berpotensi Sombong

Pernah merasa kalau desain kita lebih bagus daripada desain orang lain? hahaha.. semua desainer pastinya pernah mengalaminya. Sombong itu terkadang perlu. Sombong berarti mengakui kalau kita telah mencapai apa yang orang lain tidak bisa capai, itu sangat mewakili eksistensi kita sebagai manusia. Tapi bagaimanapun sombong memang sikap yang buruk. Hal terbaik adalah bagaimana kita mengelola sikap berbangga hati sehingga menghasilkan output yang lebih baik, seperti motivasi untuk terus berkompetisi.

4. Kantong Kering

Terakhir, ini adalah hal yang pastinya akan Anda temui terlebih saat masih merintis bisnis desain grafis khususnya mereka yang merasa rendahnya apresiasi masyarakat terhadap karya desain grafis akan berdampak langsung terhadap cash flow seorang desainer. Keadaan ini bisa semakin diperparah dengan dipertemukannya Anda dengan client yang hanya mengukur pada tingkat kerumitan sebuah karya atau hasil jadi tanpa melihat seberapa besar pengorbanan ide dan kreatifitas Anda terhadap desain yang dibuat.



Itulah beberapa rintangan yang "mungkin" akan Anda temui sebagai seorang desainer grafis. Jika Anda memang ditakdirkan menjadi desainer grafis yang profesional, tentu saja Anda akan bisa melewati rintangan - rintangan diatas, dengan dedikasi dan senyuman. Good luck!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar