Senin, 27 Februari 2017

Ketahui Standarisasi Desain Web di Amerika, Bagaimanakah Dengan Indonesia?


Kita mengenal Amerika Serikat sebagai negara adikuasa dengan beragam kecanggihan yang telah lahir di negara ini. Dalam segi website, Amerika juga adalah tempatnya website – website besar dunia berada, dimana disana adalah pusat dari teknologi komputer dan web.

Sebut saja Google, Microsoft, Apple, Yahoo! dan lain sebagainnya dimana semua website tersebut memiliki basis yang tinggi di negara Paman Sam. Namun ironisnya beberapa website pemerintahan mereka tampak usang, seperti website FBI misalnya, terlihat seperti website tahun 2005.



Namun, semua desain usang tersebut akan dibuat bersih dan rapi, karena baru-baru ini Kepala Dewan Bidang Informasi Amerika Serikat (CIO) merilis sebuah standar baru untuk digunakan disemua website pemerintahan yang ada di negeri paman sam tersebut.

Dengan panduan ini diharapkan nantinya setiap desainer yang membuat website untuk pemerintahan Amerika Serikat akan mengikuti panduan desain tersebut. Dibuatnya standar tersebut tentu agar tampilan website Amerika nantinya akan terlihat memiliki irama dan rasa yang sama, walaupun bentuk layoutnya berbeda-beda.

Tentu saja perubahan dan standarisasi ini disambut hangat oleh semua orang, tidak terkecuali mereka yang memang bekerja dan mengelola beberapa website yang dianggap usang tersebut. Bukan hanya tampilannya saja, tetapi kabarnya perombakan ini akan meliputi isi dan konten di dalamnya agar website khususnya website pemerintahan di Amerika bisa bersaing dengan website modern lainnya.


Pedoman barupun sudah dibuat, dengan memberikan sentuhan yang terbaik pada beberapa aspek. Pedoman ini tentu saja untuk membantu developer dan designer dengan menggunakan tools yang sederhana namun memberikan konten yang berkualitas tinggi di dalam website itu.

Perubahan pada website di Amerika juga akan menekankan Aksesibilitas dengan standar yang dibangun untuk memenuhi standar aksesibilitas, dari warna hingga kode. Halaman website pemerintah juga harus bisa beradaptasi dengan berbagai ukuran layar (responsive) dan itu harus konsisten di seluruh situs .gov yang berbeda.

CIO mengatakan mereka telah mereview, mengevaluasi dan menggunakan kembali pola, kode dan desain dari banyak sekali panduan gaya baik dari sektor pribadi dan pemerintahan agar ini mudah digunakan kembali.

CIO juga menekankan agar komponen UI dibuat sebaik mungkin sesuai dengan aturan warna dan tipografi dari 508-complient agar bisa menghasilkan sebuah website yang dramatis dan memiliki unsur menarik saat orang mengaksesnya sehingga tidak ada rasa kaku lagi meskipun website tersebut adalah website pemerintahan.

Dilansir situs jasa desain company profile, sudah ada beberapa website yang menggunakan standar baru ini, diantaranya adalah vote.usa.gov dan US Digital Services Playbook.


Jika Amerika sedang berbenah, bagaimana dengan situs-situs pemerintahan di Indonesia sendiri?

Nampaknya standar desain semacam ini perlu juga dibuat oleh pemerintahan Indonesia agar website-website pemerintahan yang ada di Indonesia bisa memiliki irama yang sama juga. Karena jika dilihat, sebagian besar website pemerintahan Indonesia masih menggunakan gaya desain yang bisa dibilang ‘kuno’ dan semuanya tidak beraturan atau dengan kata lain masih dibuat dengan sebebas-bebasnya oleh desainernya sesuai dengan keinginan pemimpin departemennya/daerah/otoritas masing-masing.

Semoga saja keinginan tersebut bisa terwujud, agar website-website pemerintahan Indonesia bisa memiliki karakter tersendiri di dunia maya ini, karena era website kuno sudah selesai, dan kita setidaknya harus berubah dengan berkaca pada website-website modern yang ada saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar