Selasa, 14 Maret 2017

5 Sampul Majalah Paling Kontroversial Yang Pernah Ada


People say "don't judge a book by it's cover", but can we judge a magazine by it's controversy?

Apapun alasannya, inti dari sebuah sampul adalah untuk menjual konten di dalamnya. Sampul pada majalah mengindikasikan sebuah seni yang didesain secara khusus agar menjadikan majalah tersebut sebagai media penyalur informasi tanpa menghilangkan nilai seni dan hiburan di dalamnya.



Namun, apa jadinya jika majalah menjadi sebuah kontroversi karena sampulnya yang banyak dibicarakan orang sehingga bukanlah isu bagus yang didapat melainkan isu jelek dan memunculkan reaksi dari pembacanya. Kami sudah merangkum 5 sampul majalah yang menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat dunia yang sebaiknya Anda ketahui.

Vanity Vair - Demi Moore

Saat itu, Demi Moore berstatus sebagai istri sah Bruce Willis dan sedang hamil tua, namun hal itu sama sekali bukan menjadi hambatan karirnya di dunia hiburan. Bahkan, ia rela untuk difoto dalam keadaan telanjang bulat untuk majalah Vanity Fair edisi Agustus 1991. Inilah pertama kalinya dalam sejarah seorang wanita dewasa yang sedang mengandung berpose tanpa busana untuk sebuah sampul majalah.

Foto yang ikonik ini sedikit banyak mampu mendorong wanita untuk merasa nyaman  - atau mungkin terlalu nyaman - tampil dengan calon bayinya di muka umum. Bahkan, pose serupa sekarang sudah banyak ditiru oleh selebritis lainnya, seperti Jessica Simpsons dan Christina Aguilera. Ada lagi yang berminat mengikuti jejak Demi Moore?



Rolling Stone - Kanye West

"The Passion of Kanye West", headline yang ditonjolkan pada majalah Rolling Stones yang terbit di bulan Februari 2006, menggambarkan Kanye West yang berpose meniru Yesus Kristus ini sangat kontroversial. Pasalnya, Kanye dinilai menyamakan dirinya dengan Yesus, dengan beberapa luka dan mahkota berduri yang menghiasi tubuhnya. Jelas saja, hal ini memantik protes dari beberapa kalangan religius. Tetapi, Kanye sempat membela diri. Ia merasa 'sependeritaan' dengan Yesus karena sama-sama berjuang untuk sebuah pengakuan.



Rolling Stone - Jahar Tsarnaev

Lagi-lagi Rolling Stone kembali membuat kontroversi pada sampul majalahnya. Dilansir situs penyedia jasa desain logo, 15 April 2013 adalah salah satu momen kelam dalam sejarah Amerika dan dunia. Di tengah riuhnya pagelaran Boston Marathon, Jahar Tsarnaev dan kakaknya, Tamerlan Tsarnaev, malah meledakkan bom yang mengakibatkan tiga korban jiwa dan lebih dari 200 orang mengalami luka-luka.

Tetapi uniknya, majalah Rolling Stone malah memasang foto Jahar sebagai sang coverboy di edisi Agustus 2013. Pose Jahar sekilas memang terlihat seperti rock star yang digilai remaja dan albumnya meledak di pasar, sayangnya ia 'hanyalah' seorang peledak bom. Tak heran, reaksi keras dari masyarakat dan pembaca setia Rolling Stone bermunculan karena dianggap 'melukai' para korban bom di Boston Marathon.



Rolling Stone - Janet Jackson

Again, Rolling Stone kembali menalurkan satu sampul majalah kontroversinya. Kegemaran Rolling Stone untuk membuat kontroversi ternyata sudah terendus dari dahulu. Pada eksemplar majalahnya di edisi September 1993, Janet Jackson tampil berani tanpa pakaian. Adik kandung Michael Jackson ini seperti mengindikasikan transisinya di dunia entertainment, dari pop star yang unyu dan 'alim', menuju selebritis yang lebih serius dan dewasa. Di pose topless ini, terlihat sepasang tangan yang menutupi bagian dada Janet Jackson. Entah siapakah pemilik tangan tersebut, yang jelas kita semua dibuat penasaran olehnya. Sungguh orang yang beruntung.



The New Yorker - Burt dan Ernie

Kontroversi terakhir datang dari The New Yorker. Burt dan Ernie, dua tokoh yang biasa kita lihat di serial Sesame Street, digambarkan lebih dari sekedar 'teman' di The New Yorker edisi Juli 2013. Ya, indikasi homoseksual di sampul ini muncul setelah perdebatan pernikahan sesama jenis menyeruak, terutama di Amerika Serikat. Meskipun masih banyak massa yang mendukung legalnya same-sex marriage, tetapi tak sedikit juga yang kontra, apalagi ketika kampanye ini melibatkan Burt dan Ernie, yang notabene adalah karakter yang disukai oleh anak-anak, karena propaganda ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola pikir dan mencuci otak pemirsa setia Sesame Street.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar