Kamis, 09 Maret 2017

5 Tipe Klien Menyeramkan Yang Harus Desainer Grafis Pahami


Klien dan desainer adalah dua entitas yang tak bisa dipisahkan. Tapi ada kalanya simbiosis mutualisme di antara keduanya berubah menjadi malapetaka. Hal ini dibuktikan dengan desainer yang memiliki klient menyeramkan bahkan memiliki otoritas tinggi yang tidak disukai oleh desainer.


Dari banyak klien di dunia ini, pasti sesekali Anda akan menemukan klien yang membuat Anda merugi. Jika dilihat dari kacamata bisnis, tentu hal ini masih tergolong wajar. Tetapi kalau bisa dihindari terlebih dahulu, mengapa Anda harus mengalaminya?

Apabila Anda penasaran siapa saja klien yang sekiranya perlu Anda hindari, silakan baca informasi dibawah ini seperti yang dilansir situs jasa pembuatan company profile.

1. The Reluctant Client (Klien yang Terpaksa)

Pada dasarnya, klien ini belum paham betul manfaat dan guna desain bagi kepentingan bisnis maupun personalnya. Satu-satunya alasan terkuat mereka menghhubungi Anda adalah karena kebutuhan mereka yang memaksa, contohnya klien yang butuh logo bisnis sebagai syarat untuk menarik investor.

Maka dari itu, mereka terkesan malas berhubungan dengan Anda. Karena berawal dari keterpaksaan, jangan heran apabila mereka sering meremehkan ide Anda, tidak kooperatif saat berkomunikasi, dan berantusias rendah.


2. The Hidden Client (Klien yang Tersembunyi)

The Hidden Client berakting layaknya makelar; ia hanyalah seseorang yang bertugas atau menugaskan diri untuk menjembatani Anda dengan klien yang sesungguhnya. Pastikan Anda tahu siapa klien yang sebenarnya, karena klien bergelar 'the middleman' ini cenderung menyimpan beberapa misteri dari Anda, seperti nominal kontrak. Kalau Anda tidak sampai tuntas menyelidiki siapa 'dalang' asli yang mempekerjakan Anda, bersiaplah untuk bekerja lebih keras karena Anda seperti sedang bekerja bersama dua klien dalam sebuah proyek.


3. The Helicopter (Klien Pemantau)

Sebagai seorang desainer grafis, bekerja dalam pantauan klien secara langsung memang hal yang wajar. Obrolan atau celetukan iseng yang asyik nan cair pun kadang timbul saat Anda bekerja di samping klien. Tetapi, keadaan bisa memburuk saat klien yang ada di sebelah Anda adalah The Helicopter. Klien seperti ini seakan hidup dalam dua persepsi, antara terlalu antusias sampai-sampai tak sabar menunggu proyek yang Anda kerjakan rampung atau malah meragukan kemampuan Anda sebagai desainer. Tetapi, The Helicopter cenderung memosisikan diri sebagai antagonis yang suka meremehkan Anda.


4. The Weasel (Klien yang Licik)

Klien seperti ini licik seperti rubah. Ia pun berusaha mencari siasat agar bisa membayar jasa Anda dengan lebih murah. Mereka sebenarnya mampu melunasi hak Anda, namun mereka ingin merasa hebat dengan bisa mempecundangi Anda. Saat ada klien yang mencoba mengubah nominal kontrak yang sudah disepakati bersama, Anda punya hak untuk menentang sampai menghentikan jalannya proyek.


5. The Client from Hell (Klien 'dari Neraka')

Klien ini adalah seseram-seramnya klien. Tak jarang, mereka juga mewarisi lebih dari satu sifat klien menyeramkan di atas. Misalnya, sifat mereka tersebut selalu mengganti brief dan kontrak seenaknya sendiri, diam-diam kabur ke desainer lain tanpa memberikan kabar apapun hingga memajukan deadline secara sepihak. Apabila Anda sudah mencium indikasi klien Anda seperti ini, segeralah hengkang dan menjauh darinya selagi bisa.


Sekarang, setelah Anda mengenali beragam klien yang menyeramkan, giliran Anda yang mengevaluasi diri sendiri. Barangkali, sikap klien yang mengesalkan di atas bagi Anda juga gara-gara Anda yang tidak tepat memosisikan diri sebagai desainer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar