Senin, 20 Maret 2017

Kisah Reebook Saat Berani 'Out Of The Box'


Kita pastinya mengenal brand Reebook sebagai salah satu brand yang identik dengan dunia olahraga. Bersanding dengan brand-brand sport lainnya, eksistensi Reebook hingga saat ini masih tinggi, terbukti dengan kepopuleran, banyaknya konsumen yang menggunakan brandnya, hingga menjadi sponsor dalam event-event tertentu.



Tahukah Anda, meskipun  sudah berusia lebih dari seabad, sebenarnya Reebok adalah merek yang cukup loyal dengan logonya. Terbukti dengan hanya terjadinya tiga perubahan besar pada logonya sejauh ini sepanjang sejarah. Ya, logo merupakan identitas, jika banyak brand berlomba-lomba merubah logo sesuai dengan eranya saat itu, Reebook justru termasuk setia dalam identitasnya yang sudah berdiri sejak lama.

Awalnya, Union Jack Flag menjadi logo Reebok mulai awal berdiri, yaitu tahun 1895 hingga 1986. Menginjak umurnya yang ke-91, Reebok akhirnya menerapkan logo vector yang dipakai hingga beberapa tahun kebelakang. Pada akhirnya, logo ketiga Reebok yang berbentuk Delta (huruf keempat dalam bahasa Yunani) mulai dipakai secara menyeluruh pada semua produknya, kecuali pada produk seri Reebok Classics.


Namun, seiring eskistensinya kini, strategi branding Reebok pun bergeser, yang dulunya menggandeng erat atlet profesional, sekarang malah 'berselingkuh' dengan para fitness junkie. Lantas mengapa Reebook sedemikian rupa dan seriusnya bertransformasi dengan cukup drastis?

Dilansir situs penyedia jasa logo desain Skystar Digital, menurut pengakuan Matt O'Toole, Chief Marketing Officer dari Reebok, anak perusahaan Adidas ini sudah pernah memfokuskan diri untuk menggandeng atlet profesional - yang kebanyakan berada di NBA, seperti Yao Ming - untuk memasyarakatkan olahraga, namun nyatanya masyarakat belum cukup terinspirasi oleh inovasi Reebok dan para atlet dunia untuk lebih giat berolahraga. Oleh sebab itu, Reebok mencoba mencari segmen yang berbeda sembari mempromosikan olahraga sebagai kebutuhan wajib manusia.

Matt menegaskan "It’s not a logo, it’s a symbol… a way of life,"

Dengan mulai mendekatkan diri pada olah tubuh yang lebih umum, seperti CrossFit, yoga, dan aerobik, Reebok berambisi untuk berkembang dengan semangat baru. Meskipun kini strateginya mulai berubah, namun satu hal yang tidak berubah adalah eksistensi dan konsitensi dari Reebook sendiri yang ingin tetap bergelut dengan dunia olahraga, dan menjadi salah satu brand pendukung dari bidang ini.

Kini, Reebook sendiri sudah mendeklarasikan logo barunya yaitu Logo Delta CrossFit Reebok yang secara implisit menyimbokan tiga pilar dari perubahan positif pada diri manusia: mental, fisik, dan sosial. Dengan kata lain, tiga poin tersebut juga merepresentasikan perubahan yang diusung Reebok. Meskipun logo ini diakui oleh banyak pihak kurang ikonik karena terlalu umum dan mirip dengan banyak logo (termasuk logo milik Google Drive), Reebok tetap optimistis bisa bersanding kembali dengan Nike dan Adidas sebagai salah satu brand olahraga populer yang pernah ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar