Selasa, 07 Maret 2017

Benarkah Instagram Lebih Berharga Daripada Twitter?


Perkembangan media sosial sudah sangat meningkat dewasa ini, semua orang hampir memiliki akun sosial media, mulai dari Facebook, Twitter hingga media sosial tempat share foto dan video, Instagram. Tidak sedikit juga keuntungan yang diraih pengelola asli media sosial ini, dan menjadikan mereka sebagai company dengan penghasilan selangit.

Berbicara tentang eksistensi dan popularitas, rasanya kita tidak bisa jika tidak membahas satu media sosial yang sedang hangat dibicarakan, apalagi jika bukan Instagram. Jika kemarin Facebook dan Twitter sempat hangat dibicarakan, maka kali ini Instagram telah mengambil kejayaan tersebut dan bertahan hingga saat ini.



Tingginya antusiasme Instagram tidak lepas dari Facebook dimana harga Instagram saat diakuisisi Facebook April 2012 silam memang cuma 1 milyar Dollar. Tapi di penutup tahun 2014 lalu, banderol Instagram sudah naik 35 kali lipat. Ini membuktikan bahwa akusisi Facebook pada media sosial ini terbukti menguntungkan bukan hanya dari nilai mata uangnya saja tetapi dari user yang menggunakan Instagram sendiri.

Seperti dilansir oleh Mashable dan situs penyedia jasa desain company profile, data yang dihimpun oleh Citigroup ini lumayan mengejutkan dan sudah cukup untuk membuat publik percaya bahwa Mark Zuckerberg telah melakukan langkah yang tepat.


Ya, dengan pengguna aktif mencapai 300 juta di seluruh dunia, Instagram terus tumbuh menjadi media sosial yang kuat. Bahkan, Instagram sudah bisa dikatakan lebih kuat daripada Twitter, mengingat harga Twitter di pasaran saat ini ditaksir ‘hanya’ 23,3 milyar Dollar.

Apakah dengan fakta nilai pasaran ini, sejatinya Instagram telah mendepak Twitter dari kejayaan media sosial? Bisa jadi, karena Twitter tidak terlalu melakukan banyak perubahan pada media sosialnya, dan tetap berbangga sebagai social media microscopis terbaik yang ada dalam sejarah. Meskipun begitu, Twitter tetaplah tinggi popularitasnya mengingat setiap berita apapun akan selalu hangat diberitakan oleh Twitter dengan dukungan hastag yang masih menjadi andalannya.

Kembali lagi kepada Facebook, dimana sebelumnya company ini telah mengakuisisi WhatsApp dan Snapchat, yang sekarang patut berharap banyak pada Instagram. Tidak seperti WhatsApp dan Snapchat yang lebih personal, sifat Instagram yang lebih global sangat pantas untuk disisipkan slot iklan, sehingga pemasukan pada pundi-pundi platform media sosial yang baru eksis di tahun 2010 ini cukup besar.

Meskipun data dari Citigroup masih sedikit berbau spekulatif, tetapi fenomena ini cukup untuk membuat penikmat dan pelaku bisnis di Instagram bernafas lega, karena prospek Instagram di masa depan sangat cerah. Bukan tidak mungkin juga Instagram mengancam eksisitensi media sosial lain yang lebih besar saat ini, termasuk ‘ibu’-nya sendiri, Facebook.

Jadi, dengan tingginya popularitas Instagram akan membawa dampak baik pada semua perusahaan tidak terkecuali pada desain grafis, yang bisa semakin maju berkat tingginya antusiasme user pada media sosial ini. Setuju?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar