Jumat, 20 Januari 2017

5 Tips Dalam Membuat Website Portfolio Desain Grafis



Portofolio sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari desain grafis. Jika Anda adalah seorang desain grafis, maka portofolio bisa menjadi senjata Andalan dalam menampilkan desain apa saja yang sudah Anda buat.

Dengan cara memberikan portfolio maka Anda sudah memberikan pintu agar orang lain untuk melihat-lihat dan menunjukkan keprofesionalan Anda dalam bekerja. Hal ini sangat penting untuk menarik orang yang tadinya berstatus calon klien menjadi klien sesungguhnya.


Mungkin banyak dari Anda yang sudah memiliki akun portfolio di beberapa website, ini bagus agar semua orang bisa melihat hasil kerja Anda. Namun, apa sebenarnya syarat dalam membuat website portofolio desain grafis yang menarik klien? dilansir situs jasa pembuatan company profile ini dia beberapa tips dalam membuatnya.



1. Buat Simple dan Fokus

Lihat buku dari covernya. Hal itu berlaku untuk website jenis portfolio apalagi bagi para desainer grafis. Ketika orang pertama kali mengunjungi website Anda, yang Anda inginkan tentu saja membuat mereka untuk betah melihat-lihat hasil karya Anda dan berujung pada pemanggilan untuk kerja.

Untuk hal itu, Anda harus mampu menampilkan beberapa hal penting begitu mereka melihat website. Yang pertama adalah membuatnya tetap simpel dan elegan. Jangan terlalu banyak tambahan-tambahan yang rumit sehingga membuat tampilan menjadi terlihat ribet.

Pastikan sang pengunjung bisa melakukan navigasi website dengan mudah untuk setiap bagian yang menjawab pertanyaan diatas. Jangan terlalu banyak deskripsi, keep it simple!

2. Variasikan Hasil Kerja Anda

Lupakan hasil karya Anda yang lama dan tampilkan yang terbaru. Memang Anda masih bisa menampilkan karya Anda yang lama, namun untuk apa ditampilkan jika ilmu dan keahlian Anda sudah berkembang jika dibandingkan dengan sebelumnya.

Jika Anda sudah punya list mana saja yang akan Anda taruh di web, sortir kembali dengan hanya menampilkan karya yang terbaik karena klien tidak akan membuka semua proyek yang telah Anda kerjakan.

Yang harus menjadi pertimbangan adalah dengan menampilkan hasil karya dengan spesifikasi yang berbeda, besar – kecilnya brand klien, dan diimplementasikan di industri apa saja.

3. Pilih Gambar HD

Ok, semua sudah siap ditampilkan dalam sebuah website, apa lagi yang kurang? pemilihan gambar yang harus memiliki kualitas High Definition agar terlihat profesional. Untuk membantu visualisasi, ada baiknya Anda juga menampilkan gambar dalam bentuk pengaplikasiannya di dunia nyata. Gunakan mockup iPad / Macbook untuk menampilkan desain web, kartu nama yang seperti hasil jika sudah dicetak, dan lain sebagainya.



4. Buat Halaman "Tentang Saya"

Ini adalah halaman yang sangat penting! Sangat aneh untuk sebuah website portfolio jika tidak ada halaman ini. Daftar klien dan eksebisi yang sudah pernah diikuti tidak cukup membantu untuk menjelaskan Anda sebenarnya. Jadi,  jangan lupa untuk memberikan informasi yang menarik tentang diri Anda.

Tips untuk membuat halaman ini adalah dengan memberikan deskripsi tingkat namun bersahabat. Sebisa mungkin dibuat friendly dan membuat para calon klien merasa diterima. Cukup jelaskan siapa Anda, apa yang Anda kerjakan, bagaimana Anda bekerja, dimana Anda bekerja dan kenapa Anda bekerja sudah cukup memberikan klien gambaran Anda sebenarnya. Kalau Anda tak pintar untuk menilainya, tanya teman dan minta opini mereka.

5. Testimoni

Jika dirasa portofolio Anda belum meyakinkan, tambahkan beberapa testimoni dari proyek-proyek Anda sebelumnya. Testimoni sangat penting untuk mendukung dan meyakinkan calon client Anda terlebih dengan testimoni ini mereka juga bisa mengenal sampai dimana kemampuan Anda dalam mendesain. Tidak hanya itu, testimoni juga bisa menjadi harta karun yang berharga dalam meningkatkan keprofesionalitas sistem pekerjaan Anda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar