Selasa, 17 Januari 2017

Daya Tarik Dalam Sebuah Iklan, Perlukah Itu?



Setiap harinya, kita disajikan ribuan informasi yang datang setiap menitnya. Informasi ini bisa di datang dari mana saja, dimana media masa menjadi rujukan utama terkait dengan informasi ini. Salah satu bentuk pesan itu adalah iklan dengan bentuk yang bervariasi mulai dari iklan cetak, iklan televisi, iklan luar ruang hingga iklan internet.

Saat ini, iklan sudah menjadi bagian dalam sebuah branding, terlebih banyak perusahaan yang menggunakan jasa iklan sebagai media dalam menarik banyak konsumen dan mengenalkan produk atau brand yang akan di luncurkan.


Iklan tidak boleh dibuat secara sembarangan, harus terkonsep dengan matang dengan memeprhatikan pesan iklan termasuk di dalamnya konsep, ide atau gagasan hingga akhirnya iklan tersebut di eksekusi dengan baik.

Menurut situs jasa pembuatan company profile, untuk membuat iklan semakin menarik audeiens, maka diperlukan penggunaan daya tarik yang bisa menjadi 'center of attention' dari iklan itu sendiri. Apa sajakah daya tarik dalam iklan tersebut? simak infonya.

Daya Tarik Pendukung

Pendukung dalam periklanan disini adalah mereka yang memperaktekan produk dengan baik, atau tokoh (public figure) yang populer di masyarakat. Public figure ini bisa bermacam-macam, mulai dari selebritis, musisi, komedian, pemain film, atlit olahraga, dan lainnya.

Oleh pengiklan, selebriti dimanfaatkan untuk mengiklankan produk-produk yang diharapakan akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku konsumen. Kecocokan antara selebriti dengan merek menjadi pertimbangan penting agar iklan dapat berjalan efektif.

Selain selebriti, orang-orang biasa yang nonselebriti juga digunakan dalam iklan untuk mendukung produk. Misalnya, iklan yang menampilkan keluarga atau orang dengan profesi tertentu. Bagi para pengiklan, penggunaan orang biasa tentunya lebih menghemat biaya produksi iklan dibandingkan jika menggunakan selebriti.



Daya Tarik Humor

Selain sebagai hiburan, humor sering digunakan dalam sebuah iklan untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi. Selain itu, humor juga digunakan untuk memperoleh perhatian audiens, menyampaikan pesan merek, mempengaruhi sikap dan perilaku pembelian konsumen, dan lainnya.

Humor merupakan metode yang efektif untuk menarik perhatian audiens, mampu membuat audiens merasa senang dan menumbuhkan kesukaan pada merek yang diiklankan. Humor lebih efektif digunakan pada merek yang sudah mapan dibandingkan pada merek yang masih baru.

Penggunaan humor lebih cocok digunakan untuk produk-produk yang berorientasi perasaan atau pengalaman. Humor pada iklan tentunya lebih efektif bagi konsumen yang mempunyai pengalaman positif menggunakan produk.



Daya Tarik Emosional

Dalam membeli suatu produk, konsumen biasanya didasari atas kebutuhan emosional atau perasaan tertentu yang di dapatkan setelah membeli sebuah produk. Pendekatan iklan melalui daya tarik ini lebih ditekankan pada aspek psikologis ataupun sosial yang dirasakan oleh konsumen.

Sebagai contoh, kita ambil iklan sebuah parfum dimana dalam hal ini, iklan parfum menggunakan daya tarik emosional untuk memancing konsumen. Pesan yang disampaikan dalam iklan ini biasanya adalah tampil lebih percaya diri dan menggoda setelah menyemprotkan parfum kebadan Anda.



Daya Tarik Rasa Takut

Rasa takut dipakai dalam iklan untuk memotivasi khalayak, melibatkan mereka dengan pesan sehingga mendorong diterimanya pesan. Daya tarik rasa takut dapat berbentuk celaan sosial atau bahaya fisik. Misalnya, orang-orang akan menghindari dan mencela kita apablia badan kita bau karena tidak menggunakan deodoran tertentu.

Produk lain yang sering menggunakan daya tarik rasa takut yaitu asuransi. Pihak asuransi menggambarkan kondisi yang tidak menyenangkan agar audiens menghindari kondisi tersebut dan mengantisipasnya dengan mengikuti program asuransi. Dengan daya tarik ini, brand mengenalkan hal terburuk kepada konsumen agar brand kita menjadi jalan keluar agar kondisi tersebut tidak dirasakan.



Daya Tarik Rasa Bersalah

Para pengiklan menggunakan daya tarik rasa bersalah untuk memotivasi orang-orang yang melanggar etika, kepercayaan atau peraturan. Pada akhirnya, audiens digiring pada pola pikir bahwa rasa bersalah dapat dikurangi apabila mereka membeli dan memakai produk yang diiklankan.

Sebagai contoh, kita lihat iklan dibawah ini dimana terdapat dua foto dengan profil wanita yang sama namun dengan profil pria yang berbeda. Di dalam iklan ini, terdapat tulisan "Life Goes On, Drive Carefully" diletakkan di bawah ilustrasi untuk lebih memperjelas maksud iklan. Berkendara secara tidak hati-hati dapat menyebabkan kehilangan nyawa, namun hidup tetap berjalan dan pasangan kita dapat menikah dengan orang lain, satu hal yang tentunya tidak kita inginkan.

Daya tarik rasa bersalah memfokuskan pada kesalahan yang pernah atau akan dilakukan orang. Agar kesalahan tersebut tidak terulang atau tidak terjadi di masa depan, audiens dibujuk untuk memperhatikan pesan dan terjadi proses pembelian.



Itulah beberapa hal terkait daya tarik yang bisa kita buat dalam sebuah iklan. Beragam daya tarik merupakan taktik yang banyak dipakai oleh para advertiser agar iklan yang dihasilkan lebih mengena dan membekas di benak konsumen. Jadi, daya tarik mana yang akan Anda pakai untuk desain iklan Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar