Senin, 16 Januari 2017

Penerapan Prinsip Desain Grafis : Kontras



Desain grafis yang terwujud dalam suatu karya tak cukup hanya terlihat indah dan menarik saja. Ia juga harus berhasil menyampaikan pesan kepada audiens dengan menerapkan beberapa prinsip-prinsip desain.


Salah satu yang tidak boleh dilewatkan adalah kontras Kontras diperlukan dalam suatu karya desain dengan tujuan agar dapat menarik perhatian pembaca dan menghasilkan hierarki visual yang dapat membantu pembaca memahami pesan. Prinsip desain kontras ini berkaitan erat dengan prinsip desain grafis lainnya, yaitu penekanan. Seringkali, antara kontras dengan penekanan hampir sulit ditemukan perbedaannya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan kontras. Dilansir situs jasa desain company profile, salah satu contoh penciptaan kontras yaitu dengan pemilihan warna yang mempunyai perbedaan mencolok. Misalnya, warna hitam dengan warna putih. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan memperhatikan posisi, orientasi, irama, bobot ataupun ukuran.

Dengan memberikan kontras pada elemen tertentu, pandangan pembaca akan tertuju pada informasi yang lebih penting daripada informasi lainnya. Hal ini perlu dilakukan agar pesan dapat tersampaikan secara lebih efektif. Jika hal itu tidak dilakukan, maka yang terjadi adalah komposisi desain yang terlihat ramai atau sesak karena masing-masing elemen desain saling bersaing merebut perhatian pembaca. Akibatnya, dapat terjadi distorsi informasi dan pesan yang dimaksud tak tersampaikan dengan baik.

Nah, untuk itulah kontras perlu diterapkan dalam perancangan karya desain grafis. Tujuannya, agar pembaca dapat lebih mudah mencerna informasi dan mampu mengidentifikasi informasi apa yang lebih ditekankan. Berikut ini merupakan contoh-contoh penerapan prinsip desain grafis kontras yang disertai dengan penjelasan singkat.

Contoh Penerapan Kontras

Coba perhatikan gambar dibawah ini. Antara objek yang dalam hal ini gambar wajah orang yang lebih terang terlihat sangat kontras dengan latar belakang yang gelap dan hitam. Akibatnya, gambar orang dibawah ini terkesan monjol diantara elemen desain lainnya.

Disamping itu, aksen bibir merah yang berada di tengah tampak kontras juga dengan warna kulitnya. Ini merupakan bentuk suatu penegasan tentang iklan yang ingin di sampaikan yaitu produk pemerah bibir yang bisa menjadikan bibir semakin merona.

Dari gambar ini, bisa kita ambil kesimpulan bahwa kontras bisa menjadi unsur penegas dalam suatu media promosi. Tidak harus dibuat dengan rumit, cukup simple saja namun kandungan kontras di dalam gambar itu mampu memberikan efek positif khususnya pada penyampaian pesan yang akan kita berikan kepada siapapun yang melihatnya.



Selain gambar diatas, coba perhatikan gambar dibawah ini. Apa yang pertama kali Anda lihat? pastinya balon yang berwarna merah yang sedang dipegang oleh sekumpulan orang yang sedang melayang, bukan?.

Lalu, mata akan mengarah pada gambar orang yang sedang berdiri di bawah dengan balon kempis. Coba Anda perhatikan, gambar dibawah itu dengan teliti. Gambar orang itu terlihat kontras dengan kumpulan orang yang ada di atasnya. Inilah fungsi utama dari kontras, sebagai pembeda bukan hanya dengan gambar lain namun juga dalam elemen-elemen yang ada di dalam gambar itu sendiri.



Demikianlah informasi terkait dengan kontras yang harus selalu ada dalam sebuah grafis. Bukan hanya sebagai pemanis, tetapi kontras juga bisa berperan sebagai penegas khususnya tentang elemen apa yang akan Anda sampaikan kepada user yang melihatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar